Selamat Datang Diportal Berita Website SIAP PAK 86.XYZ
Menghadapi Buasnya Sungai Lempuyang, Bocah Rafles Ditemukan Tidak Bernyawa

Menghadapi Buasnya Sungai Lempuyang, Bocah Rafles Ditemukan Tidak Bernyawa



Namang,Siap pak.xyz- Sebuah tragedi yang menggetarkan hati terjadi di Dusun Tanah Merah, Kecamatan Namang, Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), saat seorang bocah bernama Rafles menjadi korban kejam seorang buaya di Sungai Lempuyang, Desa Jelutung. Setelah usaha heroik sang ayah, Muhri, untuk menyelamatkannya, Rafles akhirnya ditemukan tidak bernyawa.

Peristiwa tragis ini terjadi pada sore Jumat (29/9) menjelang Maghrib, ketika Rafles dan ayahnya Muhri sedang asyik memancing di Sungai Lempuyang. Tanpa peringatan, seekor buaya muncul dan dengan ganasnya menerkam sang bocah.

Melihat anaknya berada dalam bahaya, Muhri dengan segera melompat ke dalam sungai, berusaha keras untuk membebaskan Rafles dari cengkeraman buaya tersebut. Namun, upaya heroiknya tidak membuahkan hasil, dan Rafles tetap menjadi mangsa sang predator buas.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bangka Tengah (BPBD Bateng), Yudhi Sabara, membenarkan bahwa korban, Rafles, telah ditemukan. "Iya memang benar, korban Rafles sudah ditemukan. Kami telah melakukan pencarian bersama pihak-pihak terkait dan warga sejak malam sebelumnya," ungkapnya.

Proses pencarian dilakukan dengan mobilisasi semua sumber daya yang tersedia, termasuk tim Basarnas, warga setempat, keluarga korban, dan bahkan beberapa pawang buaya. Salah satu pawang buaya, Syahril, percaya bahwa korban akan segera ditemukan dalam beberapa jam ke depan.

Kepala Desa Baskara Bakti, Bahtiar Effendi, menjelaskan bahwa sejumlah ritual telah dilakukan oleh beberapa pawang buaya dalam upaya pencarian. "Selain bantuan tim Basarnas, kami juga dibantu oleh beberapa pawang buaya. Kami berdoa bersama-sama agar korban segera ditemukan," harapnya.

Tim Basarnas juga aktif menyusuri alur sungai dalam upaya mencari korban. Meskipun harapan untuk menyelamatkan Rafles sudah pupus, upaya pencarian terus dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada korban dan keluarganya. (Sumber : Babel Pos, Editor : Lapor Pak)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama