Belitung, - Dalam rapat penyelesaian konflik antara warga Kecamatan Membalong, Belitung, dan PT Foresta Lestari Dwikarya yang diselenggarakan di Wisma Bougenville pada Sabtu, 30 September 2023, penasihat hukum 11 tersangka dugaan perusakan aset PT Foresta kembali mengajukan permintaan agar penahanan para tersangka dapat dipindahkan dari Polda Kepulauan Bangka Belitung ke Polres Belitung.
Rapat ini dipimpin oleh Penjabat Gubernur Bangka Belitung, Suganda Pandapotan Pasaribu, dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk masyarakat dan perwakilan perusahaan. Salah satu alasan untuk pemindahan penahanan adalah untuk memungkinkan keluarga tersangka menjenguk mereka secara langsung.Sabtu (30/09/2023).
Suganda Pasaribu, Pj Gubernur Bangka Belitung, menanggapi permintaan tersebut dengan sikap terbuka. I Nyoman Merta Dana, Ditkrimum Polda Babel, juga memberikan persetujuannya terhadap permintaan tersebut.
I Nyoman Merta Dana menjelaskan bahwa penyelidikan kasus ini dilakukan oleh Polres Belitung, tetapi penahanan dilakukan di Polda Bangka Belitung karena sel Polres Belitung sudah terlalu padat. Meskipun demikian, SOP pembiayaan kesehatan tahanan, perawatan tahanan, dan pemberian makanan telah dijalankan dengan baik di Polda Kepulauan Bangka Belitung.
Namun, dia juga mengakui bahwa penahanan ini membuat tersangka merasa tidak nyaman karena dianggap sebagai pembatasan terhadap hak asasi mereka. Menurutnya, perwakilan Anggota DPRD Babel, Hellyana, telah menjenguk tersangka dan melaporkan bahwa mereka dalam keadaan aman dan sehat.
Dalam perkembangan lain, berkas pemeriksaan telah mengalami kemajuan dari pihak kejaksaan, dan Polres Belitung akan melengkapi berkas tersebut. Selanjutnya, proses penyerahan tersangka, barang bukti, dan berkas perkara akan dilakukan setelah berkas perkara dinyatakan lengkap. (Sumber : Pos Belitung, Editor : Lapor Pak)