Pangkalpinang, - Industri kelapa sawit di Provinsi Bangka Belitung menghadapi goncangan serius setelah empat perusahaan utama dalam sektor ini mengumumkan penutupan sementara operasional mereka. PT. Mutiara Arung Samudera (MAS), PT. Bakti Putra Babel (BPB), PT. Mutiara Hijau Lestari (MHL), dan CV. Mutiara Alam Lestari (MAL) memutuskan untuk berhenti berproduksi dan membeli tandan buah segar (TBS) sawit dari masyarakat. Kamis (16/5/2024)
Keputusan ini diambil sebagai tanggapan terhadap permintaan Pj. Gubernur Bangka Belitung agar perusahaan segera beroperasi kembali. Dalam rapat terbatas pada tanggal 13 Mei 2024, perusahaan diminta untuk segera menampung dan memproduksi TBS sawit dari masyarakat dalam waktu maksimal satu minggu. Namun, dengan segala pertimbangan, perusahaan menyatakan bahwa hal tersebut tidak dapat dilaksanakan.
J.A. Ferdian & Partnership Attorneys Dr (c) Jhohan Adhi Ferdian, S.H.,M.H.,C.L.A, dalam surat resmi yang dikeluarkan selaku kuasa hukum dan juru bicara perusahaan, disebutkan bahwa keputusan tersebut diambil karena pemblokiran rekening perusahaan yang belum dibuka kembali. Manajemen perusahaan telah dua kali mengirimkan surat permohonan pembukaan rekening kepada Kejaksaan Agung RI, namun belum mendapat tanggapan.
Akibat penutupan sementara operasional, perusahaan juga terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 600 karyawan mereka. Ini menjadi pukulan berat bagi masyarakat setempat, di mana industri kelapa sawit menjadi salah satu penyumbang utama lapangan kerja.
Dalam surat tersebut, perusahaan menegaskan bahwa mereka akan mengikuti dan menerapkan aturan yang berlaku terkait dengan pelaksanaan PHK. Mereka juga telah memberitahukan keputusan ini kepada Dinas DPMPTK Kabupaten Bangka Tengah dan Dinasker Provinsi Bangka Belitung.
Meskipun demikian, perusahaan membuka diri untuk opsi lain yang lebih relevan yang mungkin dimiliki oleh Pj. Gubernur. Mereka siap untuk berkolaborasi dalam menemukan solusi yang terbaik bagi kedua belah pihak.
Kondisi ini mencerminkan tantangan serius yang dihadapi oleh sektor industri di Bangka Belitung, serta dampaknya yang langsung dirasakan oleh ratusan karyawan yang terkena PHK. Keputusan perusahaan mengirimkan sinyal tentang urgensi pemecahan masalah ini, sementara juga menyoroti kompleksitas permasalahan yang dihadapi oleh industri sawit di wilayah tersebut. (KBO Babel)
Tags
Peristiwa